Rabu, 12 Agustus 2009

Perjalanan hidup Sri Gutomo (hal 6)

Pendahuluan

Banyak orang menyebutkan nama yang salah. Yang benar adalah Arjo Sopuro, bukan Arjo Sepuro, atau Arjo Seputro. Pendidikan hanya sampai klas 3 Sekolah Dasar. Dapat sedikit membaca dan menulis. Mitranya, Pak Kemi, malah tidak pernah bersekolah. Ada yang menulis tahun kelahirannya 1916. Tetapi tak ada catatan atau bukti otentik tentang hal itu.

- - - - - - - -

Berdasar cerita dari keluarga dekat pak Arjo Sopuro.

Orang tua (ayah) pak Arjo berasal dari Aceh. Ketika masih jejaka, dari Aceh pergi ke Solo (Surakarta) karena ada saudaranya yang tinggal di Solo. Suatu hari ingin pergi ke Kediri. Kemudian Di Kediri (Pare) menikah dan dari pernikahan itu lahir bayi laki-laki diberi nama Rohiman. Selanjutnya balik lagi ke Solo untuk mencari kerja, dan dapat pekerjaan di PJKA (Kereta Api). Suatu hari mendapat berita bahwa anaknya (Rohiman) sakit. Dalam perjalanan ke Kediri, singgah dikota Nganjuk mencari obat. Bertemu seorang tua yang mengatakan bahwa anaknya tidak sakit, tetapi sudah meninggal. Tentu saja berita ini sangat mengagetkan dan menyusahkan. Tetapi orang tua tersebut menyuruhnya mencari tolo (sarang tawon) untuk mengurapi (mblonyohi), dan mengatakan jika sembuh agar diganti namanya menjadi Arjo Sopuro yang artinya tetap hidup (Arjo) berkat ampunan (Sopuro= Sepuro=Pangapuro) dari Hyang Maha Kuasa.

Bila cerita ini benar, maka peristiwa "racut" yang akan dialami pada bulan Pebruari 1954 adalah pengalaman "mati" yang kedua kali.

Pak Arjo hanya memiliki satu adik perempuan yang bersuamikan Pak Sani (almarhum)

free counters
Catatan: blog ini disertakan label :
Sri , Gutomo, Pawenang, Arjo, Sopuro, Harjosapuro, Suwartini, Hyang, Maha, Kuwasa, Widhi, Sapta, Darma, Kerohanian , warga , wahyu , budi , luhur , sujud , wewarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar