Sabtu, 15 Agustus 2009

Perjalanan hidup Sri Gutomo (hal 20)

Sesembahan hanya kepada Hyang Maha Kuwasa.

Kesetaraan dalam hidup.
Waktunya masih pagi, tak tercatat hari, tanggal, bulan dan tahun kejadiannya.
Pagi itu Pak Kemi kedatangan seseorang dari Koplakan, atas permintaaan Pak Arjo. Dengan tergesa-gesa menyampaikan pesan Pak Arjo, agar Pak Kemi segera datang kerumah Pak Arjo Sopuro.
Sesampainya disana, melihat kejadian yang sangat menakjubkan. Dengan disaksikan banyak orang, didalam rumah Pak Arjo terlihat peristiwa yang amat langka. Pak Joyo Jaimun jatuh bersujud didepan Pak Arjo yang berdiri kaku didepannya, sambil mengucapkan kata-kata dengan suara keras: “ Aku sujud pada Hyang Maha Kuwasa”. Kejadian ini dilakukan tanpa mampu dicegah. Selanjutnya berganti Pak Arjo jatuh bersujud didepan Pak Joyo Jaimun yang telah berdiri tegak dan kaku didepannya. Pak Arjo juga mengucapkan kata-kata dengan suara keras: “ Aku sujud pada Hyang Maha Kuwasa”. Kejadian ini berulang, ganti berganti sujud tanpa dapat dicegah atau dihentikan. Setelah berlangsung hampir satu jam, disela-sela kejadian, Pak Arjo berteriak dengan keras: “Panggilkan Pak Kemiiiii”, demikian kejadiannya, sampai Pak Kemi datang menyaksikan peristiwa ini. Setelah datang dan melihat kejadian ini, anehnya tak lama kemudian peristiwa ini berhenti.
Setelah istirahat sejenak, Pak Arjo menceritakan bahwa Pak Kemi adalah orang yang ditunjuk oleh Hyang Maha Kuwasa untuk menjadi saksi peristiwa tersebut. Pada akhir cerita, Pak Arjo memberitahu bahwa sesama hidup tak ada yang harus disembah. Sembah hanya untuk Hyang Maha Kuwasa.
Oleh karena itu, tatkala Pak Joyo Jaimun menyembah pada Pak Arjo, tidak mengucapkan “Aku menyembah Arjo Sopuro” , begitu pula tatkala Pak Arjo Sopuro menyembah pada Pak Joyo Jaimun, juga tidak mengucapkan: “Aku menyembah Joyo Jaimun”, melainkan “Aku menyembah pada Hyang Maha Kuwasa”.
Pada peristiwa ini, Pak Kemi hanya menyatakan : “Aku memperoleh sedikit wahyunya Arjo”

free counters
Catatan: blog ini disertakan label :
Sri , Gutomo, Pawenang, Arjo, Sopuro, Harjosapuro, Suwartini, Hyang, Maha, Kuwasa, Widhi, Sapta, Darma, Kerohanian , warga , wahyu , budi , luhur , sujud , wewarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar