Perjalanan hidup Sri Gutomo adalah peristiwa yang diamati dan dicatat dalam ingatan mengenai kehidupan Bapak Arjo Sopuro, penerima wahyu ajaran Sapto Darmo (Sapta Darma). Orang Jawa tidak terbiasa mencatat peristiwa yang terjadi disekelilingnya. Karena itu,setelah bertahun-tahun, tulisan ini hanya menghimpun ceritera dari pelaku sejarahnya saja. Banyak peristiwa ditulis tanpa tanggal, hanya dari ingatan saja.
Sabtu, 18 Desember 2010
Perjalanan hidup Sri Gutomo (hal 28)
Permohonan yang dikabulkan.
Dalam menjalankan ritual sujud ini, para mitra makin rajin melakukan sujud. Begitu pula Pak Arjo. Walaupun demikian, masih ada hal yang menjadi pertanyaan disanubari semua orang yang menjalankan ritual sujud ini. Apakah ritual sujud ini hanya demikian saja, ataukah ada makna dan maksud tujuan tertentu ?
Pada saat itu, Pak Arjo menerima petunjuk dari Hyang Maha Kuwasa, bahwa cara sujud yang demikian ini disebut sujud Brahmono Resi. Dan Pak Arjo mendapat sebutan Resi Brahmono.
Kepada para mitranya, Pak Arjo menerangkan bahwa sujud yang demikian itu adalah sujud Brahmono Resi. Semua mitranya dapat disebut Resi Brahmono bila melakukan sujud seperti cara itu.
Selanjutnya, Pak Arjo mohon ijin Hyang Maha Kuwasa, menggunakan nama Sri Gutomo sebagai sarana menyebarkan budi luhur itu.
Permohonan dikabulkan, dan pada tanggal 27 Desember 1955, disaksikan hujan lebat semalam penuh, Pak Arjo mendapat nama Sri Gutomo yang artinya Raja Budi Luhur.
Para pembaca, semoga anda dapat memahami, bahwa semua permohonan , bila dilakukan dengan tulus ikhlas dalam hati, tentu dibelakang hari akan dikabulkan oleh Hyang Maha Kuwasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar