Setelah selesai perang kemerdekaan (tahun 1949) kehidupan rakyat amat sengsara. Dimana-mana banyak orang kelaparan. Untuk menghadapi keadaan demikian ini, kemitraan adalah hal yang lumrah. Saling membagi rejeki dan tolong menolong adalah kehidupan sehari-hari. Karena itu persahabatan antara Pak Arjo dan mitra lain merupakan hal yang wajar. Karena itu, mitranya dari segala kalangan: pedagang, sopir, kernet, guru dan sebagainya. Tetapi semuanya dari kalangan ekonomi rendah. Yang tidak biasa adalah persahabatan itu demikian erat, seolah masing-masing terikat dalam satu kesatuan tugas yang mereka tidak menyadarinya.
Catatan: blog ini disertakan label :
Sri , Gutomo, Pawenang, Arjo, Sopuro, Harjosapuro, Suwartini, Hyang, Maha, Kuwasa, Widhi, Sapta, Darma, Kerohanian , warga , wahyu , budi , luhur , sujud , wewarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar